Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares geram perbuatan beringas pemain Barito Putera, Eksel Runtukahu, yang menyikut Besar Tanjung dalam adu Liga 1 di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (15/9), tidak diganjar kartu merah.
Tavares menyampaikan wasit Abdul Azis sebaiknya berikan kartu merah pada Eksel yang baru dimainkan pada sesi ke-2 laga yang dimenangkan PSM 2-0 tersebut.
Pelatih dari Portugal itu telah lakukan protes ke piranti laga. Tapi, wasit masih cuman memberinya kartu kuning buat Eksel.
"Menit 89 berlangsung pelanggaran yang semestinya berbuah kartu merah sebab menyikut. Kita telah sampaikan pada piranti kompetisi, namun wasit pokok tak lakukan tindakan," kata Tavares habis pertandingan PSM menantang Barito Putera.
Disamping itu Tavares berkeberatan kejadian saat wasit menjatuhi hukuman pelanggaran yang sudah dilakukan bek Barito, Hasyim Kipuw, pada striker PSM Everton.
"Kita selalu merekam laga kita, terkadang ada moment yang tak ditayangkan serta ini ada di dalam rekaman kita, dan ada peristiwa saat Kipuw menarik jersey Everton, bandar agen taruhan judi bola sbobet online pertanyaannya apa keuntungan menarik jersey," tutur Tavares.
Perbuatan tidak sportif pemain Barito Putera Eksel Runtukahu waktu menentang PSM Makassar pada kelanjutan Liga 1, menjadi populer di social media. Eksel masuk di set ke-2 untuk gantikan Makan Konate saat menit ke-77.
Peristiwa Eksel menyikut Besar Tanjung sampai giginya patah bandar bola terpercaya terjadi di menit 90. Dalam siaran ulangi kelihatan Eksel terpancing aksi Besar Tanjung lebih dahulu menyikut Eksel beberapa waktu sebelumnya.
Sebelumnya kejadian penyikutan kepada Besar Tanjung, Eksel sempat juga kerjakan protes berlebih pada hakim garis waktu gol dibatalkan lantaran offside dalam menit ke-87.